Masakan Indonesia kaya akan rasa sedap dan gurih. Salah satu bahan
masakan yang hamper selalu digunakan adalah bawang putih. Banyak yang tidak
mengetahui bawang putih merupakan jenis sayuran. Padahal, jenis sayuran bumbu
yang satu ini paling dekat dengan masyarakat Indonesia.
Jika diamati, bawang putih adalah akar yang berwarna putih berupa umbi
lapis. Tanaman ini termasuk dalam familia Liliaceae
(lili) dengan nama ilmiah Allium sativum.
Bawang putih mempunyai saudara identik yang berbeda jenisnya yaitu bawang
merah.
Bawang putih banyak ditemukan di daerah Asia Tengah seperti China dan
Jepang yang memiliki iklim subtropik. Dari penelusuran sejarah, kemungkinan
bawang putih ini berasal dari Kigiz, yaitu daerah padang pasir Siberia. Banyak
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui manfaat bawang putih, bahkan sejak
zaman dulu. Pada tahun 3000 SM, seorang pujangga Cina pernah menguji manfaat bawang
putih.
Aristoteles pun pernah menguji bawang putih sebagai pengobatan pada
tahun 335. Tidak berhenti sampai disitu, pada abad pertengahan, bawang putih
pernah dipakai sebagai obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi, kehilangan
nafsu makan, gangguan paru-paru, gigitan ular, batuk dan kebotakan.
Kandungan Gizi Bawang Putih
Banyak kandungan positif yang terkandung dalam bawang putih. Kadar air
di dalam beberapa jenis bawang ternyata cukup tinggi, yaitu sekitar 63-90ml
dengan komponen utama berupa protein, karbohidrat dan lemak. Sedangkan komponen
micron dalam bawang putih antara lain kalsium, besi, provitamin A dan serat.
Kandungan
|
Jumlah
|
Kadar Air
|
66,2-71ml
|
Protein
|
4,5-7g
|
Karbohidrat
|
23,1-24,6g
|
Serat
|
0,8g
|
Kalsium
|
26-42mg
|
Besi
|
1,4-1,5mg
|
Thiamine
|
0,25g
|
Riboflavin
|
0,08g
|
Nicotinamide
|
0,4g
|
Asam Askorbat
|
10g
|
Kalium
|
346-377mg
|
Fosfor
|
15-109mg
|
Berikut beberapa manfaat bawang putih yang berfungsi sebagai pengobatan
alternatif.
Sulfur, Antibiotik Alami dan Pereda Flu
Batuk.
Salah satu zat aktif pada bawang putih akan keluar ketika bawang putih segar
dihancurkan dengan cara dicincang atau ditumbuk adalah sulfur. Zat ini berperan
sebagai antibiotic alami yang efektif bagi tubuh.
Bawang putih dapat menjadi obat alternative untuk flu dan batuk, jika
anda enggan mengonsumsi obat kimia. Anda dapat mengonsumsi bawang putih secara
langsung atau menambahkan bawang putih ekstra dalam masakan. Cara lain adalah
dengan membuat obat batuk sendiri. Caranya, hancurkan bawang putih dan masukan
ke dalam susu dingin dalam panci, panaskan selama 1-2 menit, lalu minum dalam
keadaan hangat.
Penelitian di Los Angeles terhadap lima orang yang mengalami kripto
menunjukkan bahwa seluruh gejala berkurang setelah mereka mengonsumsi bawang
putih. Penelitian ini membuktikan bawang putih baik bagi kekebalan tubuh karena
mengandung antibakteri dan anti-jamur.
Selain itu, bawang putih mengandung phytochemical
yang dapat membantu membunuh bakteri virus penyebab penyakit. Penelitian yang
pernah dilakukan pada tahun 1992 oleh Universitas Brigham di Utah melaporkan
bawang putih tumbuk dalam minyak dapat membunuh Rhinivirus tipe 2 yang menjadi
penyebab umum flu.
Antiaging dan Antikanker
Penelitian lain yang dilakukan oleh Dr. Yongxiang Zhang dari University
of Tokyo, mengatakan bawang dapat menghambat kemerosotan otak dan sistem
kekebalan. Penelitian yang dilakukan pada hewan ini juga membuktikan bawang
putih dapat membantu menghambat proses penuaan.
Menghambat sel kanker ternyata juga dapat dilakukan dengan cara
mengonsumsi bawang putih secara teratur. Penelitian yang dilakukan oleh
Memorial Sloan Kattering Cancer Center ini menemukan bahan kimia bernama SAMC
di dalam bawang putih yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, zat organosulfida dalam bawang
dapat membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia
penyebab kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Penelitian dari Penn
State University merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan
bawang paling sedikit 10 menit untuk memberikan waktu bawang untuk membentuk
kandungan kandungan yang membantu melawan kanker.
Antistres
Dr. Gilles Fillion dari Institute Pasteur di Perancis juga menemukan
bahwa bawang putih ternyata mampu membantu melepaskan serotonin, zat yang mampu
mengendalikan rasa cemas, murung, rasa sakit, agresif, stress, kurang tidur,
dan kurang ingatan. Bahkan kadar serotonin yang dilepaskan tergolong tinggi
sehingga bisa digunakan untuk penenang dan menentramkan.
Mengurangi Risiko Komplikasi
Pre-eklampsia
Beberapa ibu hamil menderita gejala pre-eklamsia ketika dalam masa
kehamilan, yaitu meningkatnya tekanan darah dan kandungan protein dalam urine.
Kondisi ini bisa berbahaya bagi ibu dan janin yang dikandungnya. Untuk mengurangi
gejala pre-eklamsia, konsumsi tablet bawang putih secara standar selama masa
kehamilan. Walaupun pre-eklamsia dan kelambatan pertumbuhan merupakan kondisi
yang kompleks, tetapi konsumsi bawang putih dapat mengurangi kemungkinan yang
terjadi.
Menurunkan Tingkat Kolesterol
Manfaat lain dari bawang putih, yaitu dapat menurunkan tingkat
kolesterol dan trigliserida yang tinggi. Dalam bawang putih juga terdapat zat
antikolesterol bernama ajoene yang dapat mencegah penggumpalan
darah.
Itulah penjelasan tentang kandungan gizi bawang putih dan 5 Manfaatnya. Apabila terdapat kekurangan pada artikel ini saya mohon maaf. Terima kasih telah membaca artikel ini, baca juga : Inilah 10 Tips Agar Hamil Sehat.