Amandel merupakan bagian sistem
perlindungan terhadap penyakit yang terletak di bagian belakang rongga mulut.
Amandel yang dikenal masyarakat merupakan tonsil, salah satu kelenjar getah
bening. Selain tonsil, ada jaringan limfoid lainnya di belakang hidung dan
lidah. Jaringan limfoid yang membentuk cincin atau waldeyer’s ring tersebut
berfungsi sebagai pelindung mulut dari kuman dan virus. Tetapi, jika kondisi
tubuh turun tau drop ronsil dapat meradang. Salah satu gejalanya adalah rasa
tidak nyaman di tenggorokan.
Radang amandel umumnya menyerang anak anak
rentang usia 5-10 tahun. Amandel kerap menyerang karena daya tahan tubuh/imun
belum terbentuk dengan baik. Apalagi jika anak anak mengonsumsi makanan yang
bersifat iritatif, misalnya makanan pedas dan mengandung zat adiktif. Namun,
orang tua tidak perlu hawatir. Karena bisa dicek sendiri, cukup buka mulut dan
amati amandel. Pada penderita tonsillitis/radang amandel, amandel ampak
membengkak dan kemerahan. Jika terinfeksi bakteri, muncul pula bercak putih
alias detritus atau yang sering disebut dengan nanah.
Walau gejalanya sepele, penderita amandel
wajib waspada. Jangan asal minum antibiotik, karena tonsillitis tidak selalu
disebabkan oleh bakteri. Yang paling penting, penderita tanggap terhadap gejala
radang amandel. Jika tidak segera ditangani, radang amandel bisa membawa
celaka. Terlebih, jika tonsillitis berlangsung lebih dari seminggu disertai
gejala tambahan. Misalnya, nyeri tubuh dan panas tinggi. Jika sumbernya virus,
bisa hilang tanpa obat, kalau sumbernya dikarenakan oleh bakteri, tonsillitis
bisa tahan lama dan meracuni organ lain.
Tonsillitis dibagi menjadi dua golongan.
Pertama, radang akut yang erlangsung dalam hitungan minggu seperti difetri.
Kedua, radang kronis yang sulit disembuhkan dan bertahan lama. Contohnya,
tuberklosis.
Tanpa penanganan baik, bakteri yang
bersarang di tonsil bisa melepaskan racun. Organ yang kerap jadi sasaran adalah
ginjal dan jantung karena bakteri yang kerap jadi racun tersebut adalah streptococcus
beta-hemoliticus. Selain mengancam kesehatan, radang amandel yang cukup besar
bisa mengurangi kualitas hidup dan gangguan makan pada anak. Karena jika tonsil
membesar, rasa nyeri makin parah yang membuat anak menolak makan.
Selain itu gangguan pola makan, penderita
mengalami sleep disordered bereathung (SDB) atau gangguan pernapasan saat
tidur. Gejala tersebut bisa diamati dari kebiasaan mendengkur atau rasa sesak
saat tidur.
Banyak cara untuk meringankan amandel,
bergantung faktor penyebabnya. Penyebabnya bias virus, bakteri dan alergi.
Masing masing punya penanganan yang berbeda. Khusus untuk alergi, penderita
harus menghindari pemicu alergi. Dengan demikian, kondisi tonsil bisa kembali
normal dan tidak bengkak.
Itulah penjelasan tentang amandel. Apabila terdapat kekurangan pada artikel ini saya mohon maaf. Terima kasih telah membaca artikel ini, Baca juga : Inilah 5 Manfaat Ampuh Bawang Putih.
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar yang sopan.