Like In Facebook

Tuesday 15 September 2015

Penyebab, Gejala dan Mengobati TBC

Daya Imun Tubuh Mencegah TBC
TBC

Penyebab Tuberclosis atau TBC

     Tuberclosis atau TBC adalah penyakit infeksi serius yang umumnya menyerang paru paru. TBC makin marak seiring dengan meningkatnya kasus HIV/AIDS dan tidak hanya terjadi di Negara miskin, juga Negara maju.
     Daya tahan tubuh pengidap HIV mengalami penurunan sehingga tidak mampu melawan infeksi kuman TBC. Pada orang sehat walau kuman TBC masuk tubuh, sistem imun akan melawannya sehingga kita tidak mudah sakit TBC.
     TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, jika tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan kematian.


Penderita TBC Aktif

     Pada penderita TBC aktif, kuman TBC di dalam tubuh dalam posisi aktif, penderitanya mengeluh sakit dan bisa menularkan TBC ke orang lain. TBC aktif bisa terjadi beberapa minggu setelah infeksi atau beberapa tahun kemudian.


Penderita TBC Laten/ Tidak Aktif

     TBC Laten atau tidak aktif maksudnya adalah di dalam tubuh, terdapat kuman TBC, tetapi bakteri dalam kondisi tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala. Penderita TBC laten tidak menularkan penyakitnya, tetapi perlu pengobatan sebab TBC laten bisa berubah menjadi TBC aktif. Diperkirakan sepertiga penduduk dunia adalah penderita TBC laten atau TBC non aktif.


Waspadai Gejala TBC!

» Batuk berdahak yang lama, penurunan berat badan, lesu, demam, keringat malam, menggigil, kehilangan nafsu makan.
» Gejala TBC di luar paru paru umumnya sesuai dengan organ yang terkena. Misalnya, TBC ginjal dapat menyebabkan kencing darah.


TBC Tidak Menular Melalui

» Jabat tangan dan makan atau minum bersama.
» Seprai dan dudukan toilet ang dipakai bersama.
» Ludah.


Kuman TBC dan Imun Tubuh

     Kuman TBC ada pada percikan dahak/droplet saat penderita TBC batuk atau bersin. Di dalam tubh, kuman TBC menjadi aktif karena sistem imun gagal mencegah kuman TBC agar tidak tumbuh.
     Jika kita berdekatan dengan penderita TBC, selama sistem imun kita kuat, kita tidak akan ikut menderita TBC. Beberapa orang langsung menderita TBC beberapa saat setelah terinfeksi sebelum sistem imun mampu melawan bakteri TBC. Beberapa orang lainnya baru menderita penyakit TBC setelah bertahun tahun terinfeksi, kuman TBC menunggu sistem imun lemah.
     Sekitar 5% sampai 10% penderita TBC laten yang tidak mendapatkan pengobatan akan menderita penyakit TBC suatu saatdalam hidupnya. Dengan kata lain, kita bisa menderita sakit TBC bila terinfeksi kuman TBC dan sistem imun kita sedang melemah.


Anda Berisiko Terkena TBC

» Jika anda mempunyai kontak dekat dengan penderita TBC aktif.
» Jika anda tinggal di lingkungan yang tinggi angka penderita TBC-nya.
» Jika anda seorang pekerja rumah sakit.


Pemeriksaan TBC

     Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis TBC, antara lain tes tuberculin, tes darah, foto rongent dada, dan pemeriksaan dahak.
     Tes kulit tuberculin atau mantoux test dilakukan dengan menyuntikan cairan tuberculin pada kulit lengan bawah. Tes tuberculin positif artinya tubuh terinfeksi bakteri TBC dan perlu tes tambahan untuk membedakan apakah TBC-nya laten atau aktif.
     Interferon-gamma release assays atau IGRA adalah tes darah untuk mendeteksi reaksi sistem imun terhadap kehadiran bakteri TBC. Tes IGRA positif artinya tubuh tersebut terinfeksi bakteri TBC, tetapi perlu tes tambahan untuk bedakan antara laten dan aktif.
     Diagnosis sakit TBC ditegaskan setelah dokter melakukan wawancara, pemeriksaan fisik, tes tuberculin/darah, rongent dada, dan lain lain.


Pengobatan TBC

     Baik penderita TBC aktif maupun laten perlu mendapatkan pengobatan yang tepat. Oleh karena jumlah bakteri TBC laten relative sedikit, maka pengobatannya pun relative lebih mudah. Obat obatan yang digunakan untuk mengobati TBC laten di antaranya Isoniazid (INH), Rifampin (RIF), dan rifapentine (RPT). Untuk TBC aktif adalah INH, RIF, ethambutol (EMB), pyrazinamide (PZA).
     Hasil pengobatan terus dievaluasi dan keberhasilan pengobatan tergantung kondisi pasien dan kedisiplinan pasien minum obat.

     Terima kasih telah membaca artikel ini. Baca Juga : Penyakit yang Ditimbulkan Banjir

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar yang sopan.