Like In Facebook

Monday, 7 September 2015

Penyakit Pada Sistem Pernapasan Manusia

     Sistem pernapasan tersusun atas saluran pernapasan dan paru-paru sebagai tempat pertukaran udara pernapasan (difusi). Pernapasan merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk mengubah sumber energi menjadi energi dan membuang Karbondioksida(CO2) sebagai sisa metabolisme.
     Komposisi udara pernapasan yang berasal dari udara atmosfer adalah sebagai berikut.
a. Oksigen (O2).
b. Karbondioksida (CO2).
c. Nitrogen. (N2)
d. Uap air (H2O) dan gas lainnya.

Saluran dan Organ Pernapasan Manusia

Saluran Dan Organ Sistem Pernapasan Manusia
Saluran Dan Organ Sistem Pernapasan Manusia
     Pernapasan pada manusia memerlukan saluran pernapasan dan paru-paru. Saluran pernapasan berfungsi sebagai tempat pertukaran udara pernapasan yaitu oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2).
     Saluran pernapasan tersusun atas : lubang hidung, rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan bronkeolus. Lubang hidung sampai bronkeolus disebut pars konduktoria karena fungsinya sebagai saluran udara respirasi. Secara lebih rinci bagian bagian saluran pernapasan dan fungsinya adalah sebagai berikut.

Hidung
Hidung
Hidung

     Hidung merupakan tempat pertama yang dilalui udara pernapasan pada saat memasuki tubuh kita. Pada hidung sebelah luar terdapat rambut yang berfungsi untuk menyaring dan mencegah masuknya benda benda yang berukuran besar ke dalam saluran pernapasan yang lebih dalam.

Faring dan Laring
Anatomi Faring, Laring dan Trakea
Anatomi Faring, Laring dan Trakea

     Faring (pangkal tenggorok) merupakan persimpangan antara saluran makanan dan udara pernapasan. Faring memiliki lubang yang disebut glotis dan memiliki penutup yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi sebagai katup yang akan menutup faring manakala sedang menelan makanan sehingga makanan dari rongga mulut masuk ke kerongkongan. Sebaliknya, epiglotis akan selalu terbuka jika sedang tidak menelan sehingga udara pernapasan dapat langsung melewati faring menuju ke tenggorokan.
     Pada laring terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara yang melaluinya, misalnya pada waktu kita bicara. Pada laring terdapat pita suara, berlanjut ke trakea.

Trakea

     Trakea (batang tenggorok) merupakan saluran seperti pipa yang tersusun atas tulang rawan yang berbentuk seperti huruf C. Seperti halnya pada rongga hidung, lapisan paling dalam trakea diselaputi oleh selaput lender dan sel sel yang memiliki rambut getar. Trakea terletak di daerah leher, menghubungkan faring dengan paru-paru. Sebelum masuk ke paru-paru, trakea bercabang menjadi dua bronkus. Selanjutnya, setiap bronkus menuju ke paru-paru dan di dalam paru paru keduanya membentuk cabang cabang lagi menjadi cabang lebih kecil dan halus yang ujungnya membentuk suatu kantung yang disebut alveolus.

Paru Paru
Anatomi Paru Paru
Anatomi Paru Paru

     Paru-paru, terletak di dalam rongga dada tepat di atas diafragma. Diafragma adalah sekat berotot yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri atas 2 bagian, kiri dan kanan, yang terletak di rongga dada. Sedangkan jantung terletak hampir di tengah rongga dada, di antara kedua paru-paru, dengan posisi yang lebih ke kiri sedikit. Paru-paru kanan tersusun atas 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri 2 lobus.
     Paru paru dibungkus oleh selaput paru paru yang disebut pleura. Di depannya terdapat batang tenggorok dan saluran pernafasan. Oleh sebab jantung agak mengambil tempat agak ke kiri, bagian paru paru sebelah kiri lebih kecil sedikit dari paru paru kanan. Dengan demikian dapat dimengerti paru paru kiri terdiri atas 2 lobus, sedangkan paru paru kanan 3 lobus.

Alveolus
Alveolus
Alveolus

     Paru-paru tersusun atas berjuta juta alveolus yang memiliki fungsi penting dalam pertukaran gas pernapasan. Alveolus dikelilingi oleh banyak pembuluh darah kecil yang disebut pembuluh kapiler alveolus. Pada alveolus inilah oksigen yang terdapat dalam udara pernapasan berpindah dari alveolus ke aliran darah dan selanjutnya berikatan dengan hemoglobin yang terdapat pada sel darah merah. Sebaliknya, karbondioksida yang terdapat dalam darah berpindah ke alveolus. Pada bagian tengah dada, batang tenggorok ada tiga saluran pernapasan pada paru-paru kanan dan dua pada paru-paru kiri. Saluran pernapasan ini terbagi atas saluran yang lebih kecil, saluran yang kecil tersebt terbagi lagi dalam saluran yang lebih kecil dan seterusnya, hingga sampai saluran yang terkecil dari “pohon” saluran pernapasan, yang jumlahnya sekitar 1 miliar unit (alveolus).
     Pertukaran gas dari alveolus ke dalam pembuluh kapiler darah melalui membrane respirasi yang tersusun atas:
a. Dinding alveolus.
b. Membran basalis.
3. Endothel kapiler alveolus.
Di dalam alveolus terdapat cairan yang disebut surfaktan. Surfaktan mengandung dipalmitoil lecithin (phospolipoptotein) yang dihasilkan oleh sel alveolus dan berfungsi untuk menjada tegangan permukaan alveoli dan mempertipis membrane respirasi sehingga difusi gas menjadi lebih efisien.

Mekanisme Pernapasan

     Bagaimana caranya agar udara dapat masuk ke paru-paru? Paru-paru tidak mempunyai jalan untuk menarik udara melalui hidung. Tetapi udara dapat dibawa masuk ke dalam paru paru melalui kegiatan otot tertentu. Otot otot ini menambah ukuran pada dada setiap seseorang bernapas. Sementara ukuran dada seseorang bertambah, paru-paru bertambah luas dan udara akan segera mengisi ruang paru paru yang melebar. Saat otot relaksasi, dada kembali kepada ukurannya semula, dan udara keluar melalui jalan masuk sebelumnya.
     Otot yang menambah ukuran dada adalah diafragma, otot yang terletak diantara tulang rusuk dan otot tertentu di leher. Otot otot inilah yang digunakan pada saat memasukan udara ke dalam paru paru. Diafragma adalah otot yang berbentuk kubah (dome) terletak pada tingkatan bawah dari tulang rusuk, yang memisahkan dada dari abdomen (perut). Jantung dan paru-paru terletak diatas diafragma, bila diafragma berkontraksi, ia akan menarik ke bawah dan mendorong organ yang ada di abdomen. Ini akan menyebabkan paru-paru menjadi lebih luas. Otot antara tulang rusuk juga akan berkontraksi pada saat yang sama dengan kontraksinya diafragma, sebab itu menolong untuk lebih memperluas paru paru. Berikut adalah tahapan tahapan respirasi.

Respirasi luar

     Respirasi luar merupakan pertukaran gas dari atmosfer ke paru paru dan sebaliknya. Masuknya udara dari atmosfer ke paru paru disebut inspirasi dan proses sebaliknya disebut ekspirasi. Perpindahan gas dari suatu tempat ke tempat lain dapat terjadi jika ada perbedaan tekanan udara. Pada inspirasi otot diafragma kontraksi (menjadi datar), demikian juga otot intercolastalis sehingga mengangkat tulang rusuk akibatnya volume rongga dada semakin membesar dan tekanan udaranya turun. Penurunan tekanan rongga dada yakni lebih rendah 1 atm dibanding tekanan udara luar (atmosfer) tersebut akan mengakibatkan udara mengalir dari luar ke paru-paru.
     Setelah berkontraksi maka otot diafragma dan antar rusuk (intercostalis) akan relaksasi sehingga posisi tulang rusuk dan diafragma akan kembali seperti semula, akibatnya volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat dengan demikian udara akan keluar dari paru-paru ke atmosfer atau disebut ekspirasi.

Transport Oksigen (O2)

     Dari kapiler paru paru, oksigen diangkut kejaringan menggunakan hemoglobin (Hb) yang terdapat di dalam sel darah merah. Perpindahan oksigen dari alveolus ke kapiler terjadi secara difusi, oleh karena itu tergantung pada tekanan oksigen parsial pada darah arteri yaitu 100mmHg dan tekanan karbondioksida (CO2)  yaitu 40 mmHg. Pada tekanan tersebut 96% Hb tersaturasi dengan oksigen menjadi HbO2. Pada jaringan tekanan oksigen 35mmHg dan tekanan CO2 50mmHg, maka oksigen akang berdifusi dari eritrosit ke sel/jaringan melalui cairan plasma. Sementara CO2 juga berdifusi dari sel ke eritrosit. Darah vena memiliki tekanan CO2 46mmHg, sedangkan tekanan oksigennya 40 mmHg.

Respirasi Internal

     Respirasi internal adalah pemanfaatan oksigen untuk oksidasi internal di dalam mitokondria sehingga dihasilkan (ATP), panas, air dan CO2.

Kelainan dan Penyakit Sistem Pernapasan Manusia

     Struktur maupun fungsi sistem pernapasan manusia dapat mengalami gangguan atau serangan penyakit. Antara lain.

Asma

Asma
Asma

     Asma disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan memicu serangan asma.

TBC
Mycrobacterium Tuberclosa
Mycrobacterium Tuberclosa

     Tuberclosis adalah penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh serangan Mycobacterium tuberclosa. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil bintil atau peradangan pada dinding alveolus.

Asfiksi

     Asfiksi adalah gangguan pada sistem pernapasan yang disebabkan karena terganggunya pengangkutan oksigen ke sel-sel tubuh

Sinusitis
Sinusitis
Sinusitis

     Sinusitis adalah peradangan pada rongga hidung bagian atas (sinus). Sinus terletak di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Pada sinus akan terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.

Selesma
Selesma
Selesma

     Selesma adalah suatu keadaan di mana hidung tersumbat, ingus mengalir, bersin-bersin, serta tenggorokan terasa gatal. Penyebab selesma adalah infeksi virus pada saluran pernapasan atas.

Influenza
Influenza
Virus Influenza

     Influenza adalah suatu keadaan di mana hidung beringus, bersin-bersin, tenggorokan meradang, sakit kepala, demam, otot terasa sakit dan lelah. Influenza seringkali disebut flu. Influenza disebabkan oleh virus influenza.

Bronkitis

     Bronkitis adalah peradangan pada lapisan dinding bronkus (cabang tenggorok) yang disebabkan oleh infeksi virus. Peradangan ini menimbulkan batuk yang dalam, menghasilkan berwarna abu-abu kekuningan dari paru-paru.

Pneumonia

Pneumonia
Pneumonia
     Pneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru khususnya pada alveolus yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Pneumonia ditandai dengan ditemukan beberapa atau seluruh alveolus terisi cairan dan sel-sel darah. Pneumonia diawali oleh peradangan pada membran paru-paru sehingga cairan dan eritrosit masuk ke dalam alveolus.

Emfisema

Emfisema
Emfisema
     Emfisema adalah penyakit pernapasan yang sering terjadi karena susunan dan fungsi alveolus yang abnormal. Emfisema dapat mengakibatkan jaringan paru-paru kehilangan elastisitasnya karena terjadi gangguan jaringan elastin dan kerusakan di dinding di antara alveoli. Emfisema disebabkan oleh kebiasaan merokok, polusi asap rokok, atau polusi udara.

     Terima kasih telah membaca artikel dari saya, semoga dapat membantu anda semua. Baca Juga : Penyakit Pada Sistem Ekskresi Manusia

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar yang sopan.