Like In Facebook

Sunday 6 September 2015

Penyakit Pada Sistem Ekskresi Manusia

     Sistem ekskresi adalah proses pembuangan zat sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.

Paru-Paru



Penyakit Paru-Paru


       Paru-paru berfungsi sebagai alat pengeluaran sisa oksidasi zat makanan ( karbon dioksida dan uap air ) melalui pernafasan. Paru-paru terletak di dalam rongga dada tepat di atas diafragma. Diafragma adalah sekat berotot yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri atas 2 bagian, kiri dan kanan, yang terletak di rongga dada. Sedangkan jantung terletak hampir di tengah rongga dada, di antara kedua paru-paru, dengan posisi yang lebih ke kiri sedikit. Paru-paru kanan tersusun atas 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri 2 lobus.
     Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut pleura. Di depannya terdapat batang tenggorok dan saluran pernafasan. Oleh sebab jantung agak mengambil tempat agak ke kiri, bagian paru-paru sebelah kiri lebih kecil sedikit dari paru-paru kanan. Dengan demikian dapat dimengerti paru-paru kiri terdiri atas 2 lobus, sedangkan paru-paru kanan 3 lobus.

Hati

Penyakit Hati

     Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat 1,2-1,8 kg atau lebih 25% berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolism tubuh dengan fungsi yang sangat kompleks yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen. Batas atas hati berada sejajar dengan ruangan interkostal V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterioe hati berbentuk cekung dan terdapat celah transversal sepanjang 5cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor terdapat mulai dari sistem porta yang terdapat arteri hepatica, vena porta dan duktus koledokus. Sistem porta terletak di depan vena kava dan dibalik kantong empedu. Permukaan anterior yang cembung dibagi menjadi 2 lobus oleh adanya perlekatan ligamentum falsiform yaitu lobus kiri dan lobus kanan yang berukuran sekitar 2 kali lobus kiri. Hati terbagi 8 segmen dengan fungsi yang berbeda. Pada dasarnya garis cantile yang terdapat mulai dari vena cava sampai kantong empedu telah membagi hati menjadi 2 lobus fungsional, dan dengan adanya daerah dengan vaskularisasi relative sedikit, kadang-kadang dijadikan batas reseksi. Secara mikroskopis di dalam hati manusia terdapat 50.000-100.000 lobuli, setiap lobus berbentuk heksagonal yang terdiri atas sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial mengelilingi vena sentral.
     Hati adalah organ terpenting di dalam tubuh. Organ ini penting untuk sekresi empedu, namun juga memiliki fungsi lain antara lain:


1.    Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein setelah penyerapan saluran pencernaan.
2.    Detoksifikasi atau degradasi zat sisa dan hormone serta obat dan senyawa asing lainnya.
3.    Sintesis berbagai macam protein plasma mencakup pembekuan darah dan untuk mengangkut hormone tiroid, steroid dan kolesterol.
4.    Penyimpanan glikogen, lemak, zat besi, dan banyak vitamin.
5.    Pengaktif vitamin D.
6.    Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang sudah rusak.
7.    Ekskresi kolesterol dan bilirubin.

Kulit

Penyakit Kulit

     Kulit berfungsi untuk mengekskresikan keringat yang mengandung air, garam dan urea. Kulit terdiri dari Epidermis, Dermis dan Hipodermis. Epidermis adalah lapisan kulit paling luar yang dibagi lagi menjadi lapisan malpighi dan lapisan tanduk. Lapisan Dermis adalah lapisan kulit dibawah Epidermis yang terbagi lagi menjadi pars papilaris dan retikularis. Lapisan Hipodermis adalah lapisan paling bawah kulit yang melekat langsung dengan otot.

Ginjal

Penyakit Ginjal

     Ginjal berfungsi membentuk urine, mengekskresikan zat yang jumlahnya berlebihan seperti vitamin, mineral, obat, serta mempertahankan keseimbangan cairan, dan mempertahankan asam basa. Pada kulit ginjal (korteks) terdapat banyak nefron atau penyaring. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus glomerulus. Glomerulus merupakan pembuluh darah kapiler. Glomerulus dibungkus oleh kapsula bowman. Sumsum ginjal (Medula) terdiri atas tubulus konturtus. Pada rongga ginjal (pelvis renalis) bermuara pembuluh-pembuluh. Dari tiap rongga keluar ureter. Ureter berfungsi mengeluarkan dan menyalurkan urine ke kantong kemih.
     Pembentukan urine adalah sebagai berikut.


1.    Penyaringan (filtrasi)
Terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsula bowman. Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urine primer).
2.    Penyerapan kembali (reabsorpsi)
Urine primer akan di reabsorpsi secara aktif pada tubulus konturtus proksimal. Zat yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Kemudian menghasilkan urine sekunder.
3.    Augmentasi
proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus konturus distal.

Penyakit Pada Sistem Ekskresi Manusia

     Berikut beberapa macam gangguan atau penyakit yang dapat menyerang sistem ekskresi manusia.

Nefritis

     Nefritis adalah kerusakan pada bagian glomerulus ginjal akibat infeksi kuman yang umumnya bakteri streptococcus. Nefritis dapat menyebabkan seseorang akan menderita penyakit uremia dan edema. Uremia adalah masuknya kembali urine/C5H4N4O3 dan urea ke dalam pembuluh darah. Edema adalah penimbunan air di kaki karena terganggunya reabsorpsi air. Nefritis akut banyak diderita oleh anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh infeksi penyakit menular. Sedangkan nefritis kronis yang diderita oleh orang tua ditandai dengan tekanan darah tinggi dan pengerasan pembuluh darah ginjal. Penyebab Peradangan ginjal biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang terjadi pada pielonefritis atau suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal.
     Gejala tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.

Gagal ginjal

     Gagal ginjal kronis adalah proses kerusakan pada ginjal dengan rentang waktu lebih dari 3 bulan. Gagal ginjal dapat menimbulkan simtoma berupa laju filtrasi glomerulus di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau di atas nilai tersebut namun disertai dengan kelainan sedimen urine. Adanya batu ginjal juga dapat menjadi indikasi Gagal ginjal pada penderita kelainan bawaan seperti hiperoksaluria dan sistinuria.
     Gejala-gejala dari fungsi ginjal memburuk yang tidak spesifik, dan mungkin termasuk perasaan kurang sehat dan  nafsu makan yang berkurang. Seringkali, penyakit ginjal kronis didiagnosis sebagai hasil dari skrining dari orang yang dikenal berada di risiko masalah ginjal, seperti yang dengan tekanan darah tinggi atau diabetes dan mereka yang memiliki hubungan darah dengan penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis juga dapat diidentifikasi ketika itu mengarah ke salah satu komplikasi yang diakui, seperti penyakit cardiovascular, anemia atau perikarditis.

Hepatitis

     Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mono nukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalo virus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.

Emfisema

     Emfisema adalah kondisi di mana kantong udara di paru paru secara bertahap hancur, membuat napas lebih pendek. Emfisema adalah salah satu dari beberapa penyakit yang secara kolektif dikenal sebagai penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Merokok adalah penyebab utama emfisema.
     Emfisema membuat kantong udara yang terdiri dari balon-balon yang bergerombol seperti tandan buah anggur menjadi kantong udara dengan lubang-lubang menganga di dindingnya. Hal ini mengurangi luas permukaan paru paru dan, pada gilirannya, jumlah oksigen yang mencapai aliran darah.
     Emfisema juga perlahan-lahan menghancurkan serat-serat elastis yang membuka saluran udara kecil yang mengarah ke kantong udara. Hal ini memungkinkan saluran udara tersebut runtuh ketika mengeluarkan napas, sehingga udara dalam paru paru tidak dapat keluar.
     Gejala penyakit emfisema kebanyakan orang dengan menderita penyakit ini adalah pria yang sudah berumur 50 tahun, yang telah menjadi perokok berat untuk sebagian besar hidup mereka. Namun, sekarang yang merokok bukanlah hanya para pria saja, wanita juga sudah banyak yang merokok. Perkembangan pada penyakit Emfisema bisa dikatakan sangat lambat. Karena biasanya penderita akan merasakan sesak napas selama kegiatan atau latihan, dan alasan inilah yang mendorong seseorang datang ke dokter untuk melakukan konsultasi. Emfisema datang secara bertahap biasanya setelah penderita merokok selama bertahun-tahun, penyakit ini baru dapat di rasakan.


Scabies

     Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu / tungau / mite (Sarcoptes scabei). Kutu ini berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Penyakit Scabies ini juga mudah menular dari manusia ke manusia , dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Scabies mudah menyebar baik secara langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita maupun secara tak langsung melalui baju, seprai, handuk, bantal, air yang masih terdapat kutu Sarcoptes nya.
     Gejala Penyakit Scabies ditandai dengan rasa gatal yang sangat pada bagian kulit seperti sela-sela jari, siku, selangkangan. Rasa gatal ini menyebabkan penderita scabies menggaruk kulit bahkan bisa menimbulkan luka dan infeksi yang berbau anyir. Rasa gatal tersebut akibat kaki sarcoptes dibawah kulit yang bergerak membuat lubang dibawah permukaan kulit.

Asma

     Asma disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan memicu serangan asma.

     Itulah yang bisa saya bahas pada artikel hari ini terima kasih telah membaca blog saya.

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar yang sopan.