dr. Johanes Soelistyo, SpU dari Urology Centre RS Siloam Kebon Jeruk mengatakan pada orang dewasa, batu ginjal bisa disebabkan oleh berbagai hal. Makanan, kurang air minum, hingga infeksi menjadi penyebab paling umum.
Namun pada anak anak, batu ginjal biasanya disebabkan oleh kondisi atau gangguan bawaan sejak lahir.
“Misalnya metabolisme terganggu, jadi dia kurang bisa menyerap kalsium sehingga kalsiumnya mengendap dan menjadi batu ginjal” tutur dr. Johanes dalam temu media di RS Siloam Kebun Jeruk, Jl. Raya Perjuangan, Jakarta Barat.
Contoh gangguan bawaan lainnya adalah penyempitan saluran kencing. Ketika saluran kencing sempit, seringkali kencing anak tidak tuntas dan masih bersisa di dalam saluran kencingnya. Hal ini memicu pengendapan urine dan sering pula mengundang infeksi.
Meski begitu, dr. Charles M. Hutasoit, SpU, juga dari Urology Centre RS Siloam Kebon Jeruk, mengatakan infeksi saluran kencing pada anak sering terlambat ditangani. Penyebabnya anak sulit merasakan gejala batu ginjal yang berupa nyeri pinggang ataupun kencing berdarah dan berwarna keruh.
“Kalau anak yang kelihatan demamnya. Tapi kan orang tua bawa ke dokter anak dulu. Dikasi obat, hilang, muncul lagi beberapa hari kemudian. Ketika dokternya minta periksa air kencing baru ternyata ada infeksi, berdarah, nah baru ketahuan kalau ada batu ginjal.” Papar dr. Charles
Soal prevalensi atau jumlah kasus batu ginjal pada anak, dr. Charles mengaku tidak tahu. Namun yang jelas ia pernah menangani kasus batu ginjal pada anak usia 8 tahun dan 10 tahun.
“Di sini saja 5 kasus tahun ini. Memang jarang kasus batu ginjal anak, tapi bukannya tidak mungkin” Kata dr.Charles.
Terima kasih telah membaca artikel singkat ini. Baca Juga : Membersihkan Jerawat Secara Alami.
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar yang sopan.