Sering merasa lelah dan lemas? Besar kemungkinan
anda mengalami kekurangan darah (Anemia).
Penurunan sel darah merah (eritrosit) pada tubuh biasanya diakibatkan oleh
kurangnya asupan zat besi yang cukup. Sehingga tubuh tidak bisa memproduksi
hemoglobin yang cukup untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Dan apabila
sel-sel tubuh kita tidak mendapatkan oksigen sudah pasti kita akan merasa lemas
dan lelah.
Jadi, adakah cara mencegah anemia? Tentu ada,
yaitu dengan cara mengkonsumsi cukup zat besi.
Lalu, makanan apa saja yang dapat mencegah anemia? Berikut penjelasan
tentang makanan penambah darah.
Jenis Makanan Penambah Darah
Terdapat dua jenis sumber zat besi yang
bisa kita dapatkan dari makanan yang kita konsumsi, yaitu heme (hewani) dan
juga non-heme (nabati). Heme berasal dari hemoglobin yang terdapat di dalam
makanan yang berasal dari hewan, seperti daging merah, ikan dan daging unggas. Kebalikan
dari Heme, Non-heme biasanya terdapat di dalam makanan yang berasal dari
tanaman (nabati) seperti sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian dan juga
umbi-umbian.
Dibandingkan dengan zat besi non-heme, zat
besi heme lebih mudah diserap oleh sel-sel tubuh. Penyerapan zat besi juga
dapat dibantu dengan makanan yang mengandung vitamin C yang tinggi yang banyak
terkandung dalam sayur dan buah seperti jeruk, brokoli, mangga dan juga tomat.
Agar tubuh tidak kekurangan darah,
mulailah biasakan untuk mengkonsumsi makanan penambah darah yaitu yang tinggi
zat besi, serta iringi dengan sayur dan buah yang kaya vitamin C. Berikut
beberapa contoh makanan penambah darah tubuh yang paling ampuh.
1. Daging unggas, seperti ayam
dan bebek.
2. Sereal.
3. Sayuran hijau gelap, seperti
bayam.
4. Kacang-kacangan/biji-bijian.
5. Daging merah, seperti daging
kambing, sapi dan hati.
6. Seafood, seperti sarden,
tiram dan udang.
Makanan Penambah Darah Berdasarkan Usia
Kebutuhan akan zat besi berbeda-beda
berdasarkan umur seseorang. Selain jumlahnya, sumbernya juga sebaiknya tidak
sembarangan. Agar penyerapan zat besi dapat maksimal, sangat disarankan mengkonsumsi
zat besi dengan jumlah dan juga sumber yang tepat. Berikut penjelasannya.
Usia Bayi
1. Hindari susu sapi karena susu
sapi merupakan sumber zat besi yang tidak terlalu baik diberikan untuk bayi
berumur dibawah satu tahun. Selain susu sapi, hindari juga susu kedelai dan
kambing hingga bayi berusia diatas 1 tahun.
2. Sumber terbaik zat besi untuk
bayi di bawah satu tahun adalah ASI dan susu formula, serta sangat penting
untuk mencegah bayi kekurangan darah (anemia).
3. Apa bila bayi telah berusia
diatas 6 tahun, sudah dapat diberikan makanan padat pendamping ASI atau sering
disebut MPASI. Berikan bayi makanan yang mengandung vitamin C cukup tinggi agar
penyerapan zat besi dapat ditingkatkan.
4. Bayi memerlukan sekitar 11 mg
zat besi per harinya.
Usia Balita dan Anak-Anak
1. Pada balita atau anak-anal
berikanlah daging rendah lemak atau sereal dan juga roti yang kaya akan zat
besi.
2. Penuhi juga asupan vitamin
C-nya agar penyerapan zat besinya dapat terjamin.
3. Anak-anak dengan usia antara
4-8 tahun membutuhkan sekitar 10 mg zat besi per hari, sedangkan anak berusia
9-13 tahun membutuhkan 8 mg setiap harinya.
Usia Dewasa
1. Konsumsi zat besi dan vitamin
C yang cukup.
2. Remaja pria membutuhkan
sekitar 11 mg zat besi, sedangkan pria dewasa membutuhkan 8 mg per harinya.
3. Wanita yang telah mengalami
menstruasi membutuhkan sekitar 18 mg zat besi setiap harinya hingga masa
menstruasi-nya berhenti (menopause).
Itulah penjelasan tentang cara
mencegah anemia dengan makanan penambah darah. Terima kasih telah membaca
artikel ini, baca juga : Cara Ampuh Merangsang Kecerdasan Anak saat Dalam Kandungan.
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar yang sopan.