Bayam yang memiliki nama ilmiah Amaranthus
sp. ini dianggap sebagai raja sayuran karena kandungan gizinya yang tinggi.
Bayam berasal dari Amerika Selatan dan Tengah. Bermula dari suku asli Meksiko, Aztec,
yang telah membudidayakan bayam berjuta tahun yang lalu. Di kalangan suku
tersebut bayam merupakan tanaman yang penting dari bagian kebudayaan mereka.
Bahkan, mereka membuat patung-patung dewa dari adonan bayam, yang akhirnya akan
dimakan.
Suku Aztec juga mengetahui bayam bagi
ketahanan tubuh, terbukti tentaranya yang dibekali bayam sebagai pelengkap
kesehatan. Namun, ketika penjelajah Spanyol mendarat ke Meksiko 500 tahun yang
lalu, mereka menghancurkan patung-patung dewa serta membakar ladang bayam.
Bahkan mereka juga akan menghukum mati bagi siapa saja yang menanam atau
memakan biji bayam. Penyebab inilah yang membuat produksi bayam turun drastis
di kalangan masyarakat Aztec.
Masuknya bayam ke Indonesia sendiri
bersamaan dengan lalu lintas perdagangan luar negeri yang memasarkan barang-barang dagangannya
pada abad ke-19 atau sekitar tahun 1900. Tanaman ini mudah tumbuh di iklim
panas dan semi-gersang. Saat ini, ada dua jenis bayam yang kita kenal, yaitu
bayam liar dan bayam budi daya. Bayam liar terdiri dari dua jenis, yaitu bayam
tanah dan bayam berduri. Bayam jenis ini biasanya tidak untuk dikonsumsi. Ciri
ciri dari bayam liar adalah batangnya yang berwarna merah, daunnya kaku dan
berduri.
Sementara itu, bayam yang sering kita jumpai
di meja makan, merupakan bayam budi daya yang terdiri dari dua jenis, yaitu
bayam cabut dan bayam petik. Seperti namanya, bayam cabut adalah bayam yang
dipanen dengan cara dicabut seluruh bagian tanaman. Dan tentu saja bayam petik
adalah bayam yang panennya dilakukan dengan cara dipetik bagian daunnya saja.
Kandungan Gizi Bayam
Bayam memiliki kandungan serat yang
tinggi. Selain seratnya yang bermanfaat, masih banyak kandungan gizi yang
terdapat di dalam bayam. Berikut table kandungan gizi lengkap dalam bayam.
Kandungan
Gizi
|
Bayam Hijau
|
Bayam Merah
|
Kalori
|
36 kcal
|
51 kcal
|
Protein
|
3,5 gram
|
4,6 gram
|
Karbohidrat
|
6,5 gram
|
1 gram
|
Kalsium
|
265 mg
|
368 mg
|
Fosfor
|
67 mg
|
11,1 mg
|
Besi
|
3,9 mg
|
2,2 mg
|
Vitamin A
|
6.090 SI
|
5.800 SI
|
Vitamin B
|
0,08 mg
|
0,08 mg
|
Vitamin C
|
80 mg
|
80 mg
|
Air
|
86,9 gram
|
82 gram
|
Vitamin
dan Mineral Pencegah Anemia
Bayam merupakan sayuran paling padat gizi
dan sangat baik sebagai sumber zat hijau atau klorofil. Beberapa vitamin dan
mineral yang terdapat dalam bayam adalah vitamin A, B kompleks, C, E, K, karoten,
mangan, kalsium dan yodium.
Selain itu bayam pun mengandung protein
yang dalam takaran tertentu jumlahnya setara dengan kandungan protein dalam
daging. Kandungan zat besi dalam bayam juga relatif tinggi dibandingkan dengan
sayuran lain. Kandungan ini sangat berguna untuk para penderita anemia. Namun,
seperti pada sayuran lainnya zat besi dalam bayam sukar diserap oleh tubuh.
Untuk penyerapan-nya, sebaiknya bayam dikonsumsi bersama dengan sumber makanan
lain.
Lutein
dan Asam Folat, Pencegah Penyakit Jantung
Lutein dan asam folat yang terdapat di
dalam bayam dapat mencegah penyakit jantung dan bayi lahir cacat pada bagian saraf.
Asam folat bermanfaat untuk melindungi otot jantung dari meningkatnya kadar
glukosa yang mudah larut dan mengandung Vitamin B9. Bayam ternyata juga kaya
magnesium yang bermanfaat sebagai pembentukan batu empedu. Jumlah magnesium
pada bayam hampir setara dengan ikan, kacang almond, alpukat, pisang, dan
kismis.
Manfaat bayam dapat dinikmati dalam
berbagai bentuk. Sebagai makanan konsumsi bayam dapat meningkatkan kerja ginjal
dan melancarkan pencernaan. Daun bayam dapat digunakan untuk membersihkan darah
persalinan serta memperkuat akar rambut. Akar bayam pun dapat digunakan untuk mencegah
disentri
Cara Tepat Mengonsumsi Bayam
Bayam adalah salah satu jenis sayuran yang
harus diperhatikan cara pengolahannya. Jika salah mengolah, bayam dapat
merugikan kita. Kandungan ferro (Fe+2) dalam bayam bisa berubah menjadi ferri
(Fe+3) jika berinteraksi cukup lama dengan oksigen. Walau keduanya sama-sama
zat besi, ferro (Fe+2) adalah zat besi yang bermanfaat, sedangkan ferri (Fe+3)
bersifat racun. Untuk mencegah terjadinya perubahan ini, tak disarankan untuk
memanaskan kembali sayuran bayam yang sudah dalam bentuk makanan.
Daun bayam biasa diolah menjadi gado-gado.
Akan tetapi yang paling sering kita temui adalah olahan bayam menjadi sayur
bening yang dikombinasikan dengan wortel dan jagung manis. Selain daun, biji
bayam juga bisa dikonsumsi dengan cara dicampur dengan bahan makanan lainnya.
Biji bayam biasanya digunakan sebagai pencampur, penyeling terigu dalam pembuatan
roti ataupun bubur ayam.
Mengonsumsi bayam sebaiknya dilakukan
sesaat setelah bayam diolah. Jangan membiarkan bayam terlalu lama. Hindari
bayam yang sudah didiamkan diatas meja selama lebih dari lima jam. Selain
mengandung ferri seperti yang telah dijelaskan diatas, bayam tersebut juga
mengandung nitrat (NO3) yang jika teroksidasi dengan udara akan menjadi nitrit
(NO2) yang bersifat tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun.
Itulah penjelasan gizi bayam si raja sayur penghalau penyakit degeneratif. Terima kasih telah membaca artikel ini, baca juga : Waspada dan Kenali Gejala Kista Ovarium!
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar yang sopan.