Like In Facebook

Sunday 25 October 2015

Manfaat Buncis Untuk Menjaga Kadar Gula Darah dan Asupan Kalori

Manfaat Buncis Untuk Penjaga Kadar Gula Darah dan Asupan Kalori
Buncis
     Apa itu buncis? Buncis adalah salah satu sayuran yang akrab dengan keseharian kita, sayuran ini termasuk ke keluarga kacang kacangan. Jika dilihat dari luar, buncis memang tidak terlihat seperti kacang kacangan. Namun, jika kita melihat di dalam daging buncis yang berwarna hijau, kita akan melihat butiran polong. Karena itulah buncis termasuk dalam keluarga kacang kacangan.

     Buncis berasal dari benua Amerika, tepatnya dari suku Aztec yang pertama kali kenal dan akrab dengan sayuran ini. Penyebaran buncis dilakukan oleh bangsa Spanyol yang membawa sayuran ini ke benua Eropa. Sedangkan untuk sampai di Indonesia, buncis dibawa oleh Belanda dari benua Eropa. Sayuran ini merupakan tanaman yang memiliki masa selama semusim. Tanaman ini tumbuh dengan merumpun, memanjat atau melilit, dengan sedikit bulu dan memiliki akar tunggang yang tumbuh dengan baik.

Kandungan Gizi Buncis

     Buncis adalah bahan pangan kaya akan nutrisi dan protein. Nilai kandungan gizi buncis itu bervariasi, tergantung dengan lokasi dan gennya. Berikut adalah tabel kandungan gizi buncis.
Kandungan Gizi
Jumlah
Energi
34 kcal
Protein
2,4 g
Lemak
0,3 g
Karbohidrat
7,2 g
Kalsium
101 mg
Serat
1,9 g
Fosfor
42 mg
Zat Besi
0,7 mg
Natrium
8 mg
Kalium
250 mg
Vitamin A
550 µg
Vitamin B1
0,05 mg
Vitamin C
11 mg
     Kandungan gizi buncis memang bervariasi dan sangat banyak, karena itulah buncis memiliki banyak manfaat. Berikut adalah beberapa manfaat dari buncis.

Mencegah Kenaikan Kadar Gula Darah

     Buncis berkhasiat sebagai antihiperglikemik, yaitu zat yang mampu mencegah kenaikan kadar glukosa dalam darah. Buncis sangat cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes dan tekanan darah tinggi. Banyak penelitian telah membuktikan efek antihiperglikemik pada buncis, namun hingga saat ini tidak ada penjelasan bagaimana mekanisme kerjanya. Penelitian Askandar pada tahun 1993 menunjukkan bahwa penambahan buncis sekitar 600 gram/hari dalam diet selama 7 hari menghasilkan terjadinya penurunan kadar glukosa darah hingga 14% pada penderita diabetes.
     Pada penelitian lain menunjukkan buncis bermanfaat untuk menurunkan glukosa juga dilakukan oleh Andayani pada tahun 2000. Dia melakukan sebuah percobaan terhadap kelinci diabetes yang diinduksi aloksan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kasar dari buncis mampu menurunkan kadar glukosa darah hingga 30%. Dari penelitian yang dikerjakan oleh Yayuk pada tahun 2011 terlihat kandungan aktif yang ikut serta dalam proses menekan tingkat kadar glukosa dalam darah adalah zat b-sitosterol dan stigmasterol yang mampu meningkatkan produksi insulin.
     B-sitosterol adalah senyawa aktif yang berperan sebagai antidiabetes dan dapat berfungsi sebagai antioksidan. Stigmasterol merupakan turunan dari asam lemak yang dapat ditemukan hampir pada semua tumbuhan.


Penjaga Asupan Kalori

     Buncis juga merupakan sayuran yang cocok untuk orang yang ingin menjaga asupan kalorinya. Setiap 100 gram buncis hanya mengandung 34 kalori, namun kandungan protein dan seratnya cukup tinggi. 100 gram buncis dapat memenuhi 20% kebutuhan harian vitamin. Buncis juga mengandung mineral lainnya seperti mangan, molybdenum, magnesium, potasium, zat besi, fosfor, kalsium dan tembaga.
     itulah beberapa manfaat dari buncis yang dapat saya sampaikan. Berikut ini adalah cara tepat mengonsumsi buncis


Cara Tepat Mengonsumsi Buncis

     Sebagian besar bagian dari buncis dapat dimanfaatkan. 90% dari bobot keseluruhannya dapat dikonsumsi, mulai dari biji, buah, hingga daunnya. Biji buncis biasanya dikonsumsi setelah dimasak, sementara daunnya dikonsumsi sebagai lalapan terutama bagian pucuk daunnya yang masih muda.
     Buncis biasanya dikonsumsi sebagai lalapan segar. Sering juga digunakan sebagai pelengkap makan kentang dan wortel sebagai pengganti nasi. Polong buncis yang muda biasanya dijadikan sayur seperti sup, capcay, sayur asem, ataupun di tumis.
     Penyimpanan buncis yang benar adalah di dalam wadah plastik. Hal yang perlu diperhatikan dalam buncis adalah kandungan oksalat yang terdapat di dalamnya. Oksalat yang berlebihan dalam cairan tubuh dapat mengkristal dan menimbulkan masalah kesehatan.
     Salah satu cara untuk menentukan segar atau tidaknya buncis adalah dengan mematahkan ujung buncis. Jika ujungnya kaku sehingga mudah dipatahkan, berarti buncis masih dalam keadaan segar.

     Terima kasih telah membaca artikel ini. Baca juga : Manfaat Brokoli Si Sayuran Padat Gizi.

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar yang sopan.